Friday, November 12, 2021

12/11/2021

Chicken Cheese Katsu

Sebenarnya ini sudah lengkap
dengan nasi, tapi disini saya
hanya akan mengulas seputar
lauknya saja, karena rasa nasinya
saya pikir akan sama seperti
layaknya nasi pada umumnya.

Dikemas dalam styrofoam kertas
dengan tutup dari plastik diatasnya,
membuat makanan hangat satu ini
menguap-uap pada bagian
langit-langitnya. Terletak pada
bagian depan, ada stiker identitas
tempat makannya yaitu "Trimy
Kitchen" dengan gambar spatula
yang mengganti huruf pada nama
Trimynya, lengkap pula beserta
contact person yang bisa dihubungi
untuk memesan, mulai dari
Whatsapp, Instagram, Grab, Gojek
dan Shopee.

Seperti yang saya katakan
sebelumnya, kemasan styrofoam
bulat ini mempunyai tutup dari
plastik, yang biasanya tidak rapat
pada tutupnya, acapkali terbuka
jika terbentur berkali-kali dan
tumpah, saya juga awalnya sudah
badmood melihat makanan saya
terlihat sudah tumpah dari plastik
transparan. Hingga akhirnya saya
keluarkan dari plastik, ternyata
tidak! saya langsung bergegas
mengambil sendok (tidak diberi
sendok bawaan) untuk langsung
menyantap hidangan kali ini.

Dari kemasan putih-bundar tadi,
dengan tutup yang transparan
diatasnya; saya mampu melihat
hawa panas dan bumbu-bumbunya
sudah menempel pada bagian
belakang tutupnya. Lanjut saja,
langsung saya buka, ketika pertama
terbuka, wangi keju yang kuat
langsung membanjiri keluar hingga
memenuhi penciuman saya.

Dibagian permukaan terdapat sekitar
4 sampai 5 potong ayam. Tidak
terlalu bisa dihitung karena beberapa
bagiannya hancur, jadi untuk bagian
utuhnya sekitar 4 potong dan bagian
yang sudah terpisah-pisah menjadi 5
potong total keseluruhan. 5 pieces
daging ayam tersebut diselimuti oleh
saus pedas yang lebih ke sambal
daripada keju. Entah apanya yang
keju disini sampai namanya
menyandang sebutan cheese pada
menunya, karena saya tidak
menemukan potongan keju diantara
bermacam-ragam yang sudah
tercampur. Mungkin keju yang
dimaksud adalah Mozzarella, keju
lumer namun seperti yang saya
sebutkan diatas, sudah tercampur
sambal sehingga rasa sambal
menjadi lebih dominan daripada
kejunya sendiri, yang membuat
rasa kejunya sendiri menjadi
tertutup jika tidak dirasa dengan
baik.

Walau keju yang tak tampak, tak
menjadikan makanan satu ini
menjadi menu yang pincang; ada
sesuatu yang membuat saya
sangat terkesan oleh masakan ini
yaitu adalah potongan dagingnya
yang besar-besar alias tidak pelit.
Saat saya menelup daging pertama
yang saya potong kecil, cita rasa
keju yang saya cari sebelumnya
langsung muncul menembak
dinding pipi saya. Seperti rasa keju
disambal ayam gemprek, namun
rasa keju disini menjadi lebih
terasa daripada sambal, tak seperti
yang saya remehkan pada bagian
awal, membuat saya mengoreksi
lagi akan misteri keju disini, apa
mungkin keju yang dimaksud
adalah bumbu pada ayam? soalnya
saat saya makan sambalnya saja
(yang saya kira kejunya sudah
tercampur disitu) rasa kejunya
memang ada tapi sambal yang
merajai mulut saya pada akhirnya.
Bisa jadi keju yang dimaksud
adalah sudah ditepung atau
dioleskan pada ayamnya, entah
bagaimana cara membuatnya,
yang jelas ini memang semangkok
Chicken Cheese Katsu.

Saya tarik pula tanggapan saya
sebelumnya yang berkata hendak
tidak ingin berkomentar seputar
nasinya. Ternyata, nasi disini
berperan penting dari segi rasa;
menjadi penetral sambal, juga
penetral amis ayamnya, karena
saat saya hanya mencicip
sambalnya saja, rasanya saya
sudah hampir mati kepedasan,
namun saat dicampur nasi dan
timun (ada 3 iris timun
dipinggirnya) rasanya menjadi
begitu friendly menyapa saya,
seperti teman lama sedang
berkabar. Begitu pun dengan
ayamnya, saat ayamnya saya
makan tanpa apa-apa, rasanya
menjadi maksimal, menggebu-
gebu dari pedas, asin, serta
gurih keju menjadi sangat
nampak terasa, membuat saya
agak enek, namun kabar
baiknya datang saat saya
menyendok potongan ayam
Katsu tersebut diikuti nasinya
juga, semuanya menjadi rasa
yang tertahankan, begitu jinak,
barulah saya bisa mengatasinya.

3 potong ketimun yang sudah
saya uraikan diatas turut saya
bahas disini mengingat nasi pun
saya bahas, semuanya saja saya
bahas sekalian, agar lengkap.
Mentimun yang dipotong
horizontal menjadi 3 potongan
terdapat dan tersusun rapi
dengan arah yang berlawanan
dari jejeran Katsu. Dengan
melihat size potongan yang
tebal dari timunnya saja, saya
sudah sangat senang untuk tahu
bahwa porsi makanan kali ini,
dari segi yang paling tak
penting sudah mempunyai porsi
yang tak biasa. Itu baru timun,
belum lagi ayamnya. Yang mana
adalah benar, porsinya yang
besar bahkan menimbun seluruh
mentimun dan nasi dibawahnya,
sudah lengkap dengan saus
sambal, kejunya, menjadikan
menu ini menjadi menu yang
termasuk kedalam kategori
superior dari rasa, serta
porsinya yang tidak kedengkut.

For the extra, saya sangat
menggemari warna ayamnya
yang kuning-keemasan berkilau
ketika sudah tercampur dengan
sausnya. Menjadi sebuah asupan
bagi mata saya. Karena biasanya
kalau bentuk makanan yang
sudah aesthetic seringkali
memiliki rasa yang luar biasa
pula, mengingat usaha untuk
membentuk penampilan
makanan saja sudah sedemikian
rupa, apalagi rasanya. Poin plus
untuk itu.

Ulasan diatas, menjadikan menu
ini rekomendasi pribadi dari saya
untuk siapapun yang hendak
membeli di tempat ini. Selamat
mencoba.

Trimy Kitchen
IDR 24.880
rating 9/10

Ayam Crispy

Komplet dengan nasi daun jeruk,
membuatnya memiliki rasa yang
unik, Mengingat ini hanya Ayam
Crispy biasa, cita rasa yang
muncul hanya dipompa sendirian
oleh daun jeruk yang tersebar
tipis-tipis pada nasinya.

Dimulai dari ayam, ayamnya
begitu standar, bahkan hampir
mengecewakan. Dengan potongan
yang tipis dan kecil, dengan
jumlah yang sangat minimal,
ditebar diatas hangatnya nasi
dengan beberapa lembar panjang
daun jeruk yang melintang tak
beraturan kesana kemari.

Entah apa yang dibuat dalam
ayamnya, entah tepung instan
atau meracik sendiri dari telur,
namun kedua hipotesa saya
diatas sepertinya sudah benar,
mengingat yang saya rasa saat
menyantapnya terasa tepung
ayam instan, pula rasa adonan
telur. Yang sungguh menjadi
penopang pada rasa ayam disini
adalah telurnya, karena disamping
itu jika ada digunakan tepung
disini, itu tidak begitu terasa alias
hambar.

Ada juga sambalnya yang ikut
mewarnai rasa pada menu kali
ini, namun rasa sambal yang
satu ini tidak akan begitu populer
mengingat rasa yang muncul
hanya pedas yang urak-urakan
tanpa ada rasa lain seperti asin
atau manis yang menjadi
tambahan. Rasanya seperti 
menyelam neraka, begitu
menyiksa. Bagi pecinta pedas,
sangat saya sarankan hanya
memakan sambalnya saja, karena
saat tercampur dengan 
auk-pauknya menjadi tidak
begitu worth it.

Masih diayam yang sama,
potongan ayam dipotong mini
tadi saya makan dengan
hamparan panjang daun jeruk dan
rasanya sangat luar biasa enak.
Ini satu-satunya alasan yang
membuat saya habis memakan ini.
Jika hanya ayam yang kecil, tak
begitu terasa, serta sambal yang
sudah level setan, saya tidak akan
makan.

Tepuk tangan untuk daun
jeruknya yang sudah menjadi
last man standing pada tembok
rasa yang kian hancur lebur. Walau
keseluruhan sensasi rasa yang
hambar, saya rasa menu ini hanya
belum sempurna, bisa lebih baik
lagi dan asumsi saya, makanan ini
adalah menu baru yang baru
ditambahkan dalam resto
sehingga pemasak tak begitu
mumpuni dalam hidangannya,
mengingat ini bukan sesuatu yang
familiar dari yang biasa ia olah.

Update: 13/11/2021
Tambahan, setelah saya ingat lagi,
ada satu kelebihan yang ditonjolkan
dari Ayam Crispy ini, yang terletak
pada ayamnya sendiri, yang mana
adalah tekstur ayamnya sendiri,
memiliki bagian daging yang
luar biasa lembut, hampir halus
serupa daging ikan, rasanya pun
sama tawar. Awalnya juga saya kira
ini adalah daging ikan, saking
lembutnya berhasil membuat
pangling saya yang menyantap.
Skor +1 poin dari sebelumnya 4
menjadi 5.

Trimy Kitchen
IDR 25.880
rating 5/10